Postingan

Menampilkan postingan dari Mei 24, 2020

Sejarah Babad Mengawi Hujan Darah Perang Praya

Gambar
Ringkasan Babad Praya (Mengawi) HUJAN DARAH PERANG PRAYA. Babad Praya melibatkan babad-babad yang lain seperti babad Lombok, Babad Selaparang, merupakan cuplikan sejarah seperti sejarah Praya saat melakukan pemberontakan terhadap pemerintahan Anak Agung.  Pemberontakan pertanian di Praya terjadi karena adanya pajak yang memberatkan rakyat Praya. Pemberontakan Praya terjadi pada tahun 1891 di bawah pimpinan Lalu Semail atau yang lazim disebut dengan Sebutan Guru Bangkol yang didukung oleh pemuka lainnya yaitu H.Dolah, H. Yasin (Jero ocet Talib) Mamiq Sepian, Mamiq Diraja, Mamiq Srinata, dan lain-lain. Dalam babad ini juga diceritakan keberadaan yang diakui berkebangsaan Arab bernama Tuan Serip. Ia adalah pengacau dan pengadu domba kedua pihak yang berperang.  Karena siasat adu domba sehingga ia berhasil mempengaruhi beberapa daerah lain, seperti Sakra, Masbagik,  Jerowaru, Pujut, Puyung, Kopang, Batukliang, Penujak, Jonggat, Sukarara dan Kediri untuk membantu pemberontakan bersama-sama

Wisata Sasak Kain Tenun Khas Lombok Desa Sukerara

Gambar
Wisata Lombok Tengah Yang Terkenal Lombok tidak hanya memiliki tempat wisata pantai bukit dan pegunungan yang indah dan segar, tempat ini juga memilki beberapa desa wisata yang menarik perhatian parawisata asing dan lokal untuk dikunjungi. Jika mendengar kata desa wisata di Lombok pasti yang terlintas di benak kita adalah Desa Sade. Desa wisata ini memang seperti menjadi ikon desa budaya Lombok. Namun, Lombok masih memiliki desa desa wisata lain. Salah satunya adalah Desa Sukarara di lombok tengah. Untuk lebih tahu tentang desa wisata ini, simak pembahasan ini sampai selesai sobat. Suku Sasak sukerare Lokasi Desa Wisata Kain Tenun Songket Lombok Desa Sukarare adalah salah satu dari 3 desa wisata yang dimiliki Lombok. Dua lainnya adalah Desa Sade Desa Ketara dan Desa Banyumule. Sade adalah desa wisata yang lebih dahulu terkenal daripada Sukarare Dan Desa Ketara, Desa Sukararae sendiri seperti halnya Desa Sade dan Ketara, masyarakatnya memiliki kesadaran untuk melestarikan warisan tenun