Sejarah Keris Lombok Sasak


Keris Desa Ketara

SEJARAH KERIS GUMI SASAK

Sasak merupakan suku daerah pulau lombok yang memiliki budaya dan gegaman khas yaitu KERIS Pusaka.
Keris di lambangkan sebagai simbol keagungan dari satu keluarga yang di mana akan di wariskan secara turun temurun.







Keris Dalam Adat Dan Budaya

Keris juga melambangkan kelengkapan dalam adat dan budaya suku sasak.
Di mana keris ini selain di gunakan sebagai senjata tikam juga di gunakan sebagai pelengkap di dalam acara sorong serah aji kerame atau dengan bahasa umumnya yaitu ngitung doe.
Di wajibkan dalam acara iring iringan pengantin para menak bangsawan sasak menyelipkan keris sebagai pelengkap busana dan mawas diri dari bahaya.



Perkiraan Penemuan Keris Lombok

Diperkirakan, keris dikenal di Lombok pada masa Sebelum Majapahit, Meski Banyak yang mengira Keris lombok terlahir di kisaran era Majapahit abad ke-15.   

Dalam perkembangan selanjutnya, keris Lombok lebih mirip dengan keris Bali, sedangkan keris Sumbawa baik dari suku Mbojo maupun Samawa, mirip dengan keris Sulawesi Selatan (Bugis Makasar).

Kenyataan akan gaya keris yang berbeda sebagai bukti adanya dua lintasan yang dilalui budaya keris ke NTB, yaitu lintasan utara melalui Bugis masuk ke NTB bagian timur, sedangkan lintasan Barat melalui Bali ke Lombok," papar Mamiq Kerta. 
Kemungkinan besar hal ini berlangsung setelah era keruntuhan Majapahit pada abad ke-15 sehingga Lombok dan Sumbawa menjadi perebutan kekuasaan antara kerajaan Klungkung-Bali dan kerajaan Goa-Makasar yang berakhir dengan perjanjian Sagening, yakni perjanjian antara Raja Dalem Sagening, Klungkung dan Raja Alaudin, Goa, tahun 1624 yang menentukan pembagian wilayah pengaruh antara keduanya. 
Akibat pengaruh itu, terdapat perbedaan dari segi ukuran keris. Keris Lombok secara umum berukuran besar dan panjang, yakni antara 58 cm sampai 71 cm. Sedangkan keris Sumbawa berukuran besar dan pendek, yakni antara 34 cm hingga 51 cm. Sementara itu keris Jawa berukuran sedang, antara 49 cm sampai 51 cm.   


Walaupun terdapat perbedaan dari segi ukuran, diperkirakan Lombok tidak memiliki mpu pembuat keris, melainkan sebatas sebagai perajin. Dalam berbagai cerita dikemukakan, seorang mpu yang membuat keris secara tradisional kadang tidak merasakan bara api yang ada di tangannya. Bahkan konon pembuatan keris dilakukan dengan menggunakan tangannya. "Memang di Lombok hanya ada perajin keris pada sejumlah pande besi, tetapi belum ditemukan ada mpu keris,"








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wisata Sasak Kain Tenun Khas Lombok Desa Sukerara

Tradisi Keras Suku Sasak Presean Lombok Sasak

Sade Village Unik dan Menarik